welcome..

Selamat datang di blog saya

WELCOME

WELCOME

Rabu, 22 Juni 2011

 






ABSTRAK


UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THINK PAIR SHARE
 (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP PGRI 2 Katibung Kabupaten Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009)


Oleh

Aulia Gustina Citra

Siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Katibung tahun pelajaran 2008/2009 memiliki aktivitas belajar yang rendah.  Pembelajaran masih didominasi oleh guru.  Siswa hanya memperha­tikan saat guru menjelaskan.  Dalam belajar berkelompok siswa cenderung mengandalkan siswa lain yang dianggap lebih pandai.  Aktivitas yang rendah berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa.  Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat mengem­bang­kan ke­mam­puan siswa kelas VIII tersebut untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan mem­­berikan kesempatan untuk bekerja sen­diri ataupun nekerja sama dengan orang lain.  Pene­litian ini bertujuan untuk mengetahui  peningkatran aktivitas belajar siswa yang berimplikasi pada peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.  Tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus.  Kegiatan pada se­tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.  Data pe­ne­­litian diperoleh melalui observasi pada saat pembelajaran, dan tes pada setiap akhir siklus.  Hasil pene­li­tian dan pembahasan menunjukkan bahwa penerapan mo­del pembel­ajaran ko­ope­ratif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan aktiv­itas siswa  yang ber-dam­pak pada meningkatnya hasil belajar siswa. 

Kata kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, Think Pair Share.

Rabu, 08 Juni 2011

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVUALIZATION ) / (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION).

Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. 

Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pembelajaran TAI (Team Assisted Indivualization) dengan TAI (Team Accelerated Instruction) adalah terletak pada pemberian bahan ajar untuk siswa. Pada TAI Assisted bahan ajar yang diberikan terhadap suatu kelompok tidak membedakan kemampuan individu. Sedangkan pada TAI Accelerated bahan ajar yang diberikan pada masing-masing individu dalam kelompok dibedakan sesuai dengan kemampuan, siswa dengan kemampuan bagus memperoleh bahan ajar dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki kemampuan kurang.

Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran indidvidual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
a.    Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut:
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
b.    Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.
c.    Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5   siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok terdiri dari ras, budaya, suku yang berbeda tetapi tetap mengutamakan kesetaraan jender.
d.    Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
e.    Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f.     Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
g.    Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).
Model pembelajaran kooperatif TAI Menurut Slavin (2008:195-200) secara umum TAI terdiri dari 8 komponen utama yaitu :
(1)  Teams/ Kelompok,
yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 peserta didik, Fungsi utama dari Teams adalah membentuk tim agar mengingat materi yang diberikan dan lebih memahami materi yang nantinya digunakan dalam mengerjakan lembar kerja sehingga bisa mengerjakan dengan baik. Dalam hal ini biasanya siswa menggunakan cara pembelajaran diskusi tentang masalah-masalah yang ada, membandingkan soal yang ada, mengoreksi beberapa miskonsepsi jika dalam tim mengalami kesalahan. Anggota kelompok yang mengalami kesulitan belajar dapat bertanya kepada anggota yang telah ditunjuk sebagai assisten atau anggota lain yang lebih tahu.
(2)  Placement Test/ Tes Pengelompokkan
yaitu pemberian pre-tes kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang tertentu, digunakan untuk membuat kelompok berdasarkan point yang kita peroleh.
Peserta didik diberi pre tes di awal pertemuan, kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok. Berdasarkan tes penempatan, guru mengajarkan pelajaran pertama, kemudian peserta didik bekerja pada kelompok mereka masingmasing. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1)    Peserta didik berpasangan atau bertiga dengan anggota kelompok mereka.
2)    Peserta didik diberi LKS pempelajaran yang disiapkan guru untuk bahan diskusi sebagai pemahaman konsep materi yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan bertanya pada teman sekelompok atau guru untuk minta bantuan jika mengalami kesulitan. Selanjutnya dimulai dengan tes pertama yaitu tes keterampilan.
3)    Masing-masing peserta didik dengan kemampuannya sendiri mengerjakan 3 soal tes keterampilan yang pertama, bila sudah selesai, peserta didik boleh melanjutkan 3 soal berikutnya. Begitu sudah selesai baru melanjutkan 4 soal terakhir. Peserta didik yang mengalami kesulitan bisa meminta bantuan pada teman sekelompoknya sebelum meminta bantuan guru.
4)    Apabila sudah bisa menyelesaikan soal tes keterampilan dengan benar, peserta didik bisa melanjutkan mengerjakan tes formatif A yang terdiri dari 8 soal. Dalam tes ini peserta didik juga bekerja sendiri-sendiri dulu sampai selesai. Jika peserta didik dapat mengerjakan 6 soal dengan benar, maka peserta didik tersebut bisa mengambil soal tes keseluruhan. Jika peserta didik tidak bisa menjawab 6 soal dengan benar, guru merespon dan menampung semua masalah yang dimiliki peserta didik. Guru boleh menyuruh peserta didik untuk bekerja kembali pada nomor-nomor soal tes keterampilan dan kemudian mengambil soal tes formatif B, yaitu 8 soal kedua yang isi dan tingkat kesulitannya sebanding dengan tes formatif A. Selanjutnya peserta didik boleh melanjutkan ke tes keseluruhan. Peserta didik tidak boleh mengambil soal tes keseluruhan sebelum dia bisa menyelesaikan tes formatif dengan kelompoknya.
5)    Peserta didik kemudian mengikuti tes keseluruhan. Tes ini merupakan tes terakhir dalam model pembelajaran kooperatif TAI, yang terdiri dari 10 soal. Di sini peserta didik juga bekerja secara individu dulu sampai selesai. Setelah selesai baru bisa berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah tes keseluruhan ini selesai kemudian dilakukan pembahasan dan penilaian bersama antara guru dan peserta didik.
6)    Penilaian kelompok Pada akhir pertemuan, guru menghitung nilai dari masing-masing kelompok. Nilai ini berdasarkan pada jumlah rata-rata dari anggota masing-masing kelompok dan ketelitian dari tes keseluruhan.
 Kriteria pemberian predikat berdasarkan kemampuan kelompok.
Kelompok dengan kemampuan bagus diberi predikat Super Team,
Kelompok dengan kemampuan sedang diberi predikat Great Team, Kelompok dengan kemampuan kurang diberi predikat Good Team.
Pemberian predikat ini bertujuan untuk memotivasi dan memberi semangat kepada masing-masing kelompok agar pada pembelajaran selanjutnya mau berusaha untuk melakukan yang lebih baik lagi.
7)    Mengajar kelompok Setiap pertemuan guru mengajar 10 sampai 15 menit untuk dua atau tiga kelompok yang mempunyai nilai yang sama. Guru menggunakan konsep belajar yang diprogramkan atau direncanakan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memperkenalkankonsep utama pada peserta didik. Pembelajaran dibuat untuk membantu peserta didik agar mengerti dan memahami hubungan antara matematika yang mereka pelajari dengan masalah kehidupan nyata. Ketika guru sedang mengajardalam suatu kelompok, peserta didik lain melanjutkan bekerja dalam kelompok mereka sendiri dengan kemampuan individu masing-masing.
(3)  Student Creative / Materi Kurikulum
yaitu  Pada proses pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang terdapat pada kurikulum yang berlaku dengan menerapkan tekhnik dan strategi pemecahan masalah untuk penugasan materi melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya,
(4) Team Study/     Kelompok belajar
 yaitu tahapan tindakan belajar yang yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang membutuhkan.
 (5)  Team Scores and Team Recognition/ Penilaian dan pengakuan tim
 yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
 (6) Teaching Group/ Mengajar kelompok
        yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
(7)  Fact Test/ Lembar Kerja
         yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh peserta didik.
 (8)   Whole-Class Units/ Mengajar seluruh kelas
         yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir   waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Kelebihan yang dimiliki TAI  yaitu :
1)    Memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi.
2)    lebih menekankan kerjasama kelompok
3)    Tiap kelompok mempelajari materi yang sama sehingga memudahkan guru dalam penanganannya